Assalamualaikum Bismillahirohmannirrohim Awali segala sesuatunya dengan basmallah
Ternyata bener kata mba yas, SLJJ tu ga enak bener rasane. Dah mahal, smua yang dulunya teratur jadi berubah total. Mulai telp yang sangat amat jarang sekali, perhatian yang sangat jauh dari cukup, kehadiran yang sangat amat langka, perlindungan dan kebersamaan yang hampir tidak pernah lagi, informasi darinya yang aku harapkan bisa tiap hari juga hanya impian semata. Semua memang sudah resiko bahkan ketika bertengkar pun, untuk mendapat penjelasan sampe sejelas2nya juga ga seperti dulu, bisa clear dan selesai masalahnya hanya dalam waktu sekali telpon, nha sekarang harapan itu dah harus dikubur dalam2 di hati.
Life must go on, kata itu yang paling tepat buatku saat ini, aku dituntut untuk mandiri, kemana2 sendiri, memikirkan segala sesuatunya sendiri, (ga jauh beda ma jomblo deh, bedanya cuma distatus aza karna sekarang dah dikitbah). Sampe2 temen2 kantor pada bilang, "kok sekarang berani jalan2 sendiri?". Meskipun kayak orang hilang ditengah pasar ato mall, yang penting aku dah berani sendiri, mungkin itu modal buat jauh dari orang tua. Saatnya cari kerja yang jauh lebih menjanjikan diluar Semarang, bukan begitu?. Biasanya smua dipikir dan dipecahin berdua, pokoknya asyik ada yang bsia diajak tuker pikiran dan dimintai pendapat tuo, pusing seneng bahagia sedih sengsara ditanggung berdua, sekarang semuanya ga bisa seperti itu. Terus komitmen itu apa maksudnya?kadang sebel, jengkel, marah, benci tapi pasti dianya ga merasa. Ntar dia pasti bilang, janjinya kan ga boleh protes apapun resiko yang didapat setelah kepindahannya, malu donk ma omongan sendiri (kan repot jadinya!).
Akhir2 ini, aku memang lagi banyak impian, harapan, keinginan, dan planning serta satu yang pasti aku terlalu banyak nuntut. Sampe2 bingung which one to reach of first. Hidup itu tidak mudah, Hidup itu perjuangan dan pengorbanan, semua butuh pemikiran, usaha dan doa. Seharusnya aku tidak menuntut macam2 palagi ma orang yang bukan keluarga, sodara ato belum tentu akan menjadi imamku. Ketika dia menuntut penurunan berat badanku karna dianggap dia terlalu kurus jika jalan denganku, aku setengah berontak dengan keinginannya bahkan sampai marah2 karna protes. Aku ga seharusnya seperti itu kan?karna dalam benakku, dia tidak bisa menerimaku apa adanya. Klo begini adanya, harusnya dia dulu nyari yang sesuai harapannya kan?Masak sih 162/56 masih kurang proporsional?tapi klo dipikir2, keinginan dia itu sangat sederhana, kenapa aku tidak berusaha mewujudkannya?Sedangkan aku menuntut dia untuk melakukan sesuatu yang melawan traumanya?bukankah itu keinginan dan harapan yang more complicated than what he want?kadang aku menyerah dengan keinginan itu, kadang terpikir klo aku terlalu memaksa dia serta memaksakan diriku sendiri.
Palagi ketika aku tidak bersibuk ria karna akhir April kemarin, alhamdulillah kewajiban belajarku dah kelar dan gelar dah kuraih. Aku sibuk memikirkan banyak hal, otak besarku diajak tuk berfikir keras karna rangsangan dari otak kecil yaitu keinginan2 dan harapan2ku. Kasian yah?meski namanya otak besar, tapi pastinya tubuhku jauh2 lebih besar.
Aku, di sini di Semarang, sendiri dengan keinginan, harapan dan impianku tuk masa depan serta berusaha tegar menyelesaikan semua permasalahan tanpa banyak keluhan. Dengan mengharap ridlo dan rahmat dari orang tua serta Tuhanku (Allah SWT) sebagai penciptaku. Pasrah dan bersyukur, that is the first thing i can do before everything. Pasrah akan segala sesuatu didunia yang tidak abadi dan akan kembali kepada pencipta, bersyukur atas smua yang telah Allah SWT berikan dan titipkan kepadaku meski hanya akan sementara saja.
Keinginan besarku saat ini, bisa pindah pekerjaan yang jauh lebih meyakinkan, dan getting salary yg jauh lebih banyak (depend on my skill and my education). Bagi yang ada lowongan tepat buatku, jangan segan2 tuk menghubungiku, aku tunggu yah?Serta keinginan2 lain yang hanya bisa aku pendam dalam hati saja. Smoga Allah memberikan yang terbaik untukku.Amien.
Wassalam NB: Baru sejam sudah banyak yang kasih comment, terimakasih banyak ya mba Rila dan mba Indah serta semua yang barusaja baca blogku meski belum kasih comment.
PS: True Friends are like diamonds,hard to find but worth the wait.Thanxs for visiting my Blog.
|
