Bismillahhirrohmannirrohim, Awali segala sesuatunya dengan Basmallah.
Assalamualaikum wr wb
Dah lebih dari seminggu ga libur, badan rasane cuapek bgt. Ga tau kenapa pegel smua, badan letih lesu lemah kyk kurang makan za, padahal dah sering makan. Kepala jadi sering pusing, mungkin PMS juga mana dah 5 hari ni, dia telpon pas off-peak time. Mata ngantuk badan capek, meski seneng klo pas dia telpon bisa cerita banyak hal. Klo dibilang kurang tidur sepertinya engga, mungkin virus2 pengganggu mo masuk kebadanku, sehingga rasane ga enak bgt. Pinginnya tidur mlulu, mana kerjaan dirumah lagi banyak2nya. Bahkan AC dikantor, sesuatu yg sangat menyenangkan dimusim kemarau dan panas kayak gini, menjadi momok yg menyebalkan. HArus sering2 ganti suhu, rebutan ma temen2 yg kepanasan.
Keinginan makan juga lagi gede ga tau kenapa?bahkan sekarang klo lagi dikantor jadi pgn sering jajan. Padahal notabene, bulan ni harus hemat karna memang duit bulanan kesedot drastis. Mana ga da yg kasih subsidi lagi?Bulan Agustus ni juga kayaknya harus bayar telpon yg bengkak gara2 dia pingin sering ditelpon, gantian gitu. Ntahlah riski darimana buat bayar kebutuhan2ku. Mana sepatu kesayangan yg item juga perlu resign buat disubstitusi, tapi keuangan bener2 dah pas buat pos2 kebutuhan. Smoga aza sepatu bs bertahan lebih lama.
Dah mo pulang 15 menit lagi, pinginnya sampe rumah terus tidur pules. Kayaknya pulsanya juga dah abis buat telpon waktu off-peak. Pingin minum obat penyegar tubuh dan penambah tenaga, kliatannya kemaren liat di kamar adek, ada Extra*** ditambah madu ma Caxon***, kayaknya seger buat badan, meski ekmaren ibu dah pesen klo ga boleh terlalu sering minum minuman berkarbonasi tapi badan ni ga bisa diajak komproni, gmana dunk?
PS: True Friends are like diamonds,hard to find but worth the wait.Thanxs for visiting my Blog.Wassalam.
Bismillahhirrohmannirrohim, Awali segala sesuatunya dengan Basmallah. Assalamualaikum wr wb
Puifff, akhirnya terbeli juga, alhamdulillah tak terhingga deh. Sebenarnya, bagiku barang ni ga terlalu penting, apalagi setelah dikecewakan, rasane males bgt beli barang ni. Atas kebaikan mba ari, yang sakdunia, beliau mau mengantarkanku bahkan menungguiku dengan antrian panjang. Padahal saat itu, suami tercinta lagi atit dirumah. Bulan ini, kebahagiaan dan syukur karna bisa dapet beberapa barang yg aku inginkan. Sudah beberapa bulan yang lalu, barang2 ni kudambakan. Jeleknya aku, klo punya keinginan susah bgt nahan, sekuat tenaga berusaha mendapatkannya. Sikap ni ga perlu ditiru, menginginkan sesuatu tu sah2 saja, tapi klo ga bisa tidur mikirin sesuatu itu, repot deh. Palagi klo keinginan tu ga tercapai, trs sampe sakit, MasyaALLAH smoga aku tidak termasuk dalam golongan itu. Dulu pas sekolah, aku memang sering seperti ini, mengharapkan sesuatu harus tercapai. Misal matematika harus 10, klo dpt 8 pasti pusing tujuh keliling. Begitu juga pas kuliah, klo pingine dapat A, trs dapatnya B, wah...pusing deh. Lama2 sikap perfeksionis itu memudar setelah merasakan kuliah dan bekerja, ga bisa konsen lah. Yang penting lulus, nilai apa aza deh :O. Tapi alhamdulillah juga bisa dapat nilai bagus. Nha, keinginan akan suatu barang juga begitu, klo pingin ini, dapetnya yg lain, pasti pusing, repot kan?alhamdulillah sekarang agak berkurang, meski kadang dia protes soal yang satu ni. Dan setelah smua yang aku harapkan beberapa bulan ni, bsia kudapatkan, aku harus punya keinginan yg lain. Hidup harus diwarnai dengan keinginan2 dan harapan agar lebih berwarna dan slama didunia ni bisa berbuat banyak yang baik2 dan bermanfaat pastinya.
Bismillahhirrohmannirrohim, Awali segala sesuatunya dengan Basmallah.
Assalamualaikum wr wb
Sehari stelah aniversarry, temen2 pada nanya "gmana?" ... loh... "apanya?" .... aniversarynya donk? ...o iya yah...sampe lupa padahal beberapa hari sblmnya dah dirancang, mo ngapain aza pas aniversarry tapi ya apa boleh buat, hari itu tgl 17 July pas juga dikecewakan. Oleh siapa?Karna apa?ntahlah?aku juga ga tau alasannya. Bukankah Hidup bervariasi? kadang sedih kadang gembira, kadang bahagia kadang kecewa, itu kan hal biasa ga perlu dilebih2kan. Sebisa mungkin kita bersyukur dan menikmati hidup yang hanya sekali ni. Aku merasa bahwa setalah setahun terlewati, banyak sekali yang beda. Mungkin karna perkembangan baik teknologi, pola pikir serta kondisi kali yah? jadi inget dulu ketika membagi saran kepada orang lain yang punya hubungan jarak jauh. Sekarang aku jadi mengerti, apapun alasannya jarak jauh itu memang sangat amat tidak menyenangkan. Dulu aku berpikir bahwa jarak jauh bisa mengurangi dosa apapun, ternyata malah terus2an berdosa karna sering marah2, ngambek, benci, bahkan masih ditambah bumbu sedih dengan derai airmata. Hubungan jarak jauh, gmanapun bentuknya, pasti masalah bertubi2 datang, ntah masalah kepercayaan, komunikasi, keyakinan, kedekatan, perhatian, pengertian, pemahaman atau masalah2 kecil lainnya, repotlah. Bagaimanapun bentuk hubungan jarak jauh sangat beda jauh dengan jarak dekat terutama dalam komunikasi yg sangat amat tidak lancar serta perhatian sangat jauh berkurang. Kadang selalu bertanya2, akankah aku slalu tabah menjalani smua ini?akankah smua akan kembali seperti semula?akankah beberapa waktu kedepan smuanya menjadi lebih indah?akankah aku bisa bertahan?Smua harus dikembalikan ke niat awal, bahwa ALLAH SWT mempunyai rencana yang terbaik untuk hambanya ini. Kenapa smua berubah dibanding dengan awalnya?Kenapa jarak membuat smuanya jadi serasa tidak menyenangkan?Kenapa aku sering merasa marah dan sedih?Mungkin karna meski sudah 24 thn, kedewasaan dalam diriku masih belum tereksploitasi secara sempurna. PS: True Friends are like diamonds,hard to find but worth the wait.Thanxs for visiting my Blog.Wassalam.
Bismillahhirrohmannirrohim, Awali segala sesuatunya dengan Basmallah.
Assalamualaikum
17 July tepat setahun hubungan yang indah ini sudah terjalin. Banyak sekali memory, positif negatif bahagia senang gembira sedih telah kami lalui bersama. Kebersamaan yang harus cepat berakhir dikarenakan kepindahannya ke Bukit Tinggi. "Untuk kepentingan kita berdua", begitu ungkapnya, Insya4JJI (mhn doa restu yah?).
Sbnrnya, andai kami sdh siap mental dan material, mungkin tidak seperti ini jadinya, mungkin hubungan ini bisa segera diresmikan. Mungkin memang harus begini caranya. Semalam setelah bertelponan kurang lebih satu jam, lega rasanya. Saatnya mengevaluasi partnership yang sudah hampir setahun ini.
Dariku sebagai partnernya :
"Sudah baik kah aku dimatanya?"
"Sudah bisa kah aku menjadi seperti apa maunya?"
"Sudah mampukah kuterima dia apa adanya, sepenuh jiwaku?"
"Masih sanggupkah aku menunggunya sampe waktu yang dia janjikan itu akan datang?"
"Sudah cukup kah perhatian dan pengertianku padanya?"
"Sebanyak apakah tuntutan yang aku ajukan padanya?"
"Sungguh kelewatan kah sikapku, tindakanku serta protesku slama ni?"
"Apakah dia bahagia setelah setahun ini?"
"Masih sabar kah dia atas smua yang telah aku lakukan padanya?"
"Masih besar kah minatnya untuk memenuhi semua perkataan dan janjinya padaku?"
"Masih sanggupkah dia untuk terus menemani hari2ku?"
"Masih hidupkah aku didalam hatinya?"
Darinya sebagai partnerku :
"Sanggupkah aku untuk terus menemaninya?"
"Sudah pantaskah dia untukku?"
"Masih sabarkah aku menerima segala perlakuannya?"
"Bisakah aku memenuhi segala perkataan dan janjiku padanya?"
"Apakah aku bahagia setelah bersamanya?"
"Masih kurangkah apa yang telah aku lakukan padanya selama ini?"
"Sudah mantapkah hatiku untuk menjadikannya sebagai partner hidupku?"
Masa itu akan datang jika tiba saatnya, kesabaran, ketabahan serta doa dan usaha sebagai modal sampai masa itu tiba. (Terilhami majalah ANGGUN edisi Juni 2006).
PS: True Friends are like diamonds,hard to find but worth the wait.Thanxs for visiting my Blog.Wassalam.
Bismillahhirrohmannirrohim, Awali segala sesuatunya dengan Basmallah.
Assalamualaikum wr wb
Pernah merasakan namanya sedih?bingung?gundah?stres?pusing ga tau harus gmana?pingin pasrah tapi tetep aza hati blm ikhlas?nha...beberapa hari ni aku mengalaminya. Sampe2 tidur malam hanya 3 jam abis tu ga bs tidur lagi. Dibilang ini smua karena apa?ga tau. Aneh ya?pingin rekreasi jauh bgt, kmana ya?biar hati dan pikiran bisa rileks.
PS: True Friends are like diamonds,hard to find but worth the wait.Thanxs for visiting my Blog.Wassalam.
Bismillahhirrohmannirrohim, Awali segala sesuatunya dengan Basmallah.
Assalamualaikum,
Mimi, begitu cucu sering memanggilnya, akhirnya aku jadikan panggilan sayang untuknya. Mimi adalah tetangga kami ketika masih tinggal di perumahan dinas. Umurnya hampir sama dengan ibuku, aku sering menganggapnya dengan ibu kedua. Seorang ibu yang sangat menyayangiku sejak aku dilahirkan. Bahkan ketiga anaknya Mas danang, mba danik dan mba ningrum telah menganggapku sebagai adek2 mereka, aku dilahirkan tepat ketika mba danik, anak kedua mimi berumur 10 tahun dan mengharapkan punya adek. Keluarga mimi memang sangat menyayangi dan mencintaiku.
Mereka tidak pernah lupa akan hari kelahiranku, bahkan lebih ingat daripada keluargaku sendiri. Setiap tahun selalu dikado, padahal ibu ma bapak jarang memberiku kado. Bahkan ketika umurku 17 tahun aku mendapat payung yg sampe sekarang payung itu masih ada. Kenapa payung?karena mimi kasian melihatku pulang sekolah kepanasan. Banyak sekali kebaikan dari keluarga mimi kepada keluargaku, tak terhitung jumlahnya. Ketika lebaran, ibu ga bisa membelikan saya baju baru, mimi akhirnya yang membelikannya. Ketika study tour uang saku juga ditambahi mimi. Dan masih banyak lainnya lg.
Sejak kepindahan kami kerumah sendiri tahun 2000, secara otomatis hubungan kami tidak sedekat dulu, namun saya berusaha untuk terus menjalin hubungan agar silaturahmi tidak terputus. Tanggal 1 Januari 2006 kemaren mimi akhirnya pindah kerumah sendiri dikarenakan pensiunan untuk tidak tinggal dirumah dinas. Keluarga mimi mmg tidak ada persiapan sama skali, namu alhamdulillah rumah yg baru sdh tegak berdiri sehingga bisa dijadikan tempat berteduh. Dan baru kemaren (sabtu 2 juli_red) aku baru bisa mengunjungi mimi, kangen bgt rasanya. Meski beberapa bulan sering kedaerah manyaran, dan maju dikit nyampe kerumah mimi, tapi ntah kenapa baru kemaren baru bener2 sempat kesana, karna kesibukan kuliah dan wisuda mungkin. Rumah mimi memang besar, namun keadaanya jauh lebih baik yg dulu, mimi dulu mempunyai warung makan nyamleng, yang mahsyur didaerah kalibanteng, sekarang mimi hanya punya warung kelontong kecil2an (asal bisa jadi kesibukan katanya). Dulu hasil warung makan bisa untuk membeli macam2 namun sekarang hasilnya ga seberapa mungkin karna letak rumah dikampung yg agak sepi. Mimi memang tidak bisa berdiam diri dirumah, ada saja kegiatan yg dilakukan, mimi ga pernah menyerah menjemput riskinya.
Kerutan diwajah mimi memang sdh mulai banyak, perekonomian negara yg smakin berat memang sangat membebani kami. Tapi mimi tidak pernah menyerah. Tiga cucu dah mimi dapatkan, ketiga anaknya juga sdh menikah smua. Tinggal menunggu meritku aza katanya. Namun dalam hal menjemput riski, tak ada kata berhenti di kamus mimi.
Walau sdh 7 bulan tidak pernah bertemu, tapi keluarga mimi ga berubah, masih menyayangi dan mencintaiku seperti dulu, dan betapa kagetnya ketika mimi bilang, "kowe menanggung beban berat opo?" didepan orang tua saya, kegundahan kebungungan dan kegelisahan saya selalu saya tutupi, tapi dimata mimi, saya tidak bisa membohonginya. Kegelisahan atas apa yg saat ini sedang saya alami, penantian yang sangat membosankan, entahlah. Mimi, sampe kapanpun saya sangat menyayangi dan mencintaimu, sampe kapanpun kebaikanmu tidak akan bisa saya bayar. Maaf apabila selama 7 bulan ini saya tidak menjengukmu, menemuimu serta menemani hari2mu dengan cerita2ku. PS: True Friends are like diamonds,hard to find but worth the wait.Thanxs for visiting my Blog.Wassalam.
